KLIKBABEL.COM – Jakarta – Bangka Belitung memiliki sumber daya luar biasa. Tidak hanya timah melainkan juga thorium. Bahkan, sumber daya thorium di Bangka-Belitung diestimasikan sebesar 170 ribu ton. \”Jumlah ini cukup untuk pengoperasian 170 unit pembangkit listrik berbasis thorium,\” kata Bob Sulaeman Effendi, Chief Representative Thorcon International dikutip dari duniaenergi.com, Sabtu (3/8/2019).
Bob menambahkan, selain Bangka Belitung, reaktor ditemukan tersebar di daerah seperti Singkep, Mamuju, dan Papua. Thorcon International Pte, Ltd merupakan perusahaan yang didirikan beberapa pakar nuklir dan kemaritiman yang bergerak dalam bidang pembangkit listrik tenaga nuklir. Thorcon akan mengkaji kerja sama dengan PT Timah Tbk terkait pengadaan thorium untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT).
\”Kami kaji untuk lokasi PLTT. Ada tiga wilayah, yaitu Kalimantan Barat, Bangka Belitung, dan Riau. Kami juga sedang kaji untuk pengadaan thorium oleh PT Timah,” tambahnya.
Menurut Bob, saat ini sudah ada pilot plant di Bangka milik Timah untuk pemisahan logam tanah jarang dari unsur uranium dan thorium. Logam tanah jarang itu sendiri berasal dari pasir monasit yang merupakan hasil sampingan dari penambangan bijih timah. Timah sangat berkepentingan dalam industri pengembangan mineral monasit sebagai produk penambangannya.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) juga telah mengembangkan sarana penelitian dan pengembangan untuk penguasaan teknologi proses logam tanah jarang yang didesain oleh Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir (PTBGN). Pilot plant tersebut diberi nama Pilot Plant Pemisahan Uranium, Torium, dan Logam Tanah Jarang dari Monasit (PLUTHO).
Saat ini pemerintah Indonesia telah memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan logam tanah jarang dan menjadikannya sebagai salah satu program prioritas nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). “PLTT nantinya akan berkapasitas 500 megawatt (MW). Kebutuhan thoriumnya 200 ton,” tandas Bob.