Yogyakarta, 8 September 2023 | Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Forum Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh beberapa pemangku kepentingan dalam industri energi dan nuklir, termasuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Acara ini diinisiasi oleh Dewan Energi Nasional (DEN) dan menghadirkan Direktur Operasi PT Thorcon Power Indonesia, Bob.S. Effendi, sebagai salah satu pembicara utama.
Bob.S. Effendi menjelaskan bahwa peluang usaha bagi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia telah diberikan melalui terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 5 tahun 2021. Bahkan, dengan keluarnya Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) nomor 43295, secara eksplisit Presiden telah memberikan sinyal kuat untuk menyatakan “Go Nuklir.”
Lebih lanjut, Bob mengungkapkan, “Dengan adanya KBLI PLTN, Pemerintah maupun PLN seharusnya tidak ragu lagi untuk memasukan nuklir pada bagian dari bauran energi nasional. Karena tanpa adanya PLTN masuk dalam neraya daya Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) maka KBLI tersebut tertutup dan tidak adanya peluang usaha PLTN yang bertentangan dengan semangat Undang-Undang Cipta Kerja yang membuka semua peluang usaha termasuk nuklir.”
Di sisi lain, Professor Riset dari BRIN, Professor Sardjono yang juga hadir dalam acara tersebut, menyampaikan bahwa PT ThorCon Power Indonesia merupakan satu-satunya perusahaan nuklir yang berkomitmen untuk membangun PLTN tanpa bergantung pada dana APBN. Beliau menambahkan, “Saya telah mengikuti perkembangan Thorcon sejak tahun 2016 hingga saat ini, dan menurut saya, sebagai pengusaha swasta domestik, hanya Thorcon yang paling siap, sistematis, dan terstruktur dalam persiapan untuk membangun PLTN di Indonesia. Ini karena mereka akan membangun yang pertama dari jenisnya, sebuah inovasi yang akan menjadi kebanggaan nasional karena belum ada negara lain yang melakukannya. Terkait keselamatan, BAPETEN telah memiliki peraturan yang ketat untuk memastikan keselamatan PLTN dengan proses perizinan yang diadopsi dari praktik terbaik internasional.”
Dilain kesempatan, Dr Kun Chen, Thorcon Chief Nuclear Officer yang hadir pada acara BAPETEN regulator forum yang di adakan di Bali pada tgl 12 September mengatakan bahwa ThorCon saat ini sedang melakukan kegiatan konsultasi 3S dalam rangka persiapan perijinan dan di targetkan pada tahun depan Thorcon akan masuk proses perijinan BAPETEN serta berbagai persiapan dan design dan engineering sedang berlangsung di beberapa negara.
Sementara itu, Presiden Direktur PT ThorCon Power Indonesia, David Devanney, dalam kesempatannya saat melakukan audiensi dengan Dewan Energi Nasional (DEN) pada tanggal 13 September lalu menyatakan komitmen rencana Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN) yang diusung oleh ThorCon Power akan dibangun tanpa APBN dengan target beroperasi pada tahun 2030. Selain itu, ThorCon Power juga siap untuk membangun pabrik PLTN di Indonesia yang akan menjadikan Indonesia sebagai negara terdepan dalam teknologi nuklir maju