ThorCon dan PLN Lakukan Studi Persiapan Implementasi PLTT

SINDONEWS.COMJAKARTA – Setelah memperoleh kesepakatan melanjutkan kerja sama dari BLU P3Tek KEBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Thorcon bersama PT PLN (Persero) melangkah ke tahapan berikutnya yaitu melakukan studi persiapan implementasi. Studi tersebut akan membahas banyak aspek khususnya fokus terhadap studi tapak yang akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan nuklir dan skema bisnis B to B. 

Seperti diketahui, Thorcon berencana akan melakukan investasi dengan nilai Rp17 triliun untuk mengembangkan PLTT di Indonesia. Sesuai dengan komitmen dunia untuk menurunkan emisi, dimana target pasca 2030 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sudah harus dikurangi penggunaannya. Dalam studi ini akan dilakukan kajian apakah pembangkit listrik tenaga torium (PLTT) selain bebas emisi juga dapat memberikan solusi yang ideal yang dapat mengurangi pengunaan batu bara yang selama ini dominan untuk digunakan sebagai bahan bakar PLTU. 

Kajian itu juga penting mengingat saat ini cadangan batu bara sudah mulai berkurang dan sudah waktunya direncanakan dan dipersiapkan sumber energi bersih yang dapat menggantikan peran batu bara. PLTT adalah salah satu solusi yang memiliki peluang untuk dapat menggantikan PLT batu bara karena memiliki faktor kapasitas 90% jauh di atas PLTU; dapat dibangun dimana saja bahkan mendekati beban; memiliki biaya yang lebih murah daripada PLTU.

\”Harapannya berdasarkan hasil kajian tersebut akan membuktikan apakah PLTT dapat menjadi komponen penting dari transisi energi, karena kunci keberhasilan dari transisi adalah menggantikan energi fosil dengan sumber energi bersih bebas karbon yang memiliki kemampuan dan biaya yang sama atau lebih murah dari energi fosil,\” ungkap Kepala Perwakilan ThorCon Bob S Effendi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (1/11/2019).

Diskusi terhadap studi persiapan tersebut digelar Jumat (18/10) pekan lalu oleh CEO Thorcon International David Devanney, Kepala Perwakilan ThorCon Bob S Effendi dan Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi F Roekman, yang didampingi oleh EVP Perencanaan Sistem PLN Adi Priyanto. Diharapkan studi tersebut dapat selesai pertengahan tahun depan.

\”Kami berharap Menteri ESDM Arifin Tasrif dapat mendukung perihal PLTN berdasarkan hasil kajian tersebut. Harapannya, ke depan pembangunan PLTT dapat memperbaiki bauran energi serta dapat menurunkan cost PLN dan juga menurunkan Tarif Dasar Listrik (TDL),\” imbuh Bob.

RELATED POST