Gandeng Thorcon, PAL akan Produksi Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Thorium

DUNIAENERGI.COM – JAKARTA – PT PAL Indonesia (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor industri galangan kapal, menggandeng Thorcon International Pte, Ltd. untuk mengembangkan dan memproduksi komponen Thorium Molten Salt Reactor 500 MW (TMSR500) Power Plant atau reaktor desain pembangkit listrik tenaga thorium (PLTT) dan Test Bed Platform. PLTT tersebut nantinya berkapasitas 500 megawatt (MW).

“Kerja sama PAL dan Thorcon senilai Rp1 triliun,” kata Sutrisno, Direktur Rekayasa Umum, Pemeliharaan dan Perbaikan PAL di sela penandatanganan nota kesepahaman kerja sama PAL dengan Thorcon di Jakarta, Rabu (17/7).

Thorcon International adalah produsen listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) yang telah menyatakan keseriusan kepada pemerintah untuk menanamkan investasi US$1,2 miliar atau sekitar Rp17 triliun untuk membangun PLTT di Indonesia.

Bob Sulaeman Effendi, Chief Representative Thorcon International, mengatakan Thorcon yakin reaktor beserta komponen pendukung dapat dibuat PAL Indonesia yang terbukti berpengalaman membuat kapal dan konstruksi besi dengan standar dunia lebih dari empat dekade.

“Apabila industri nuklir nasional terealisasi melalui kerja sama ini, maka akan membuka ribuan lapangan pekerjaan. Bukan saja bagi para pakar nuklir Indonesia tetapi berbagai disiplin ilmu lainnya dan menempatkan Indonesia sebagai center of excellence dunia dari teknologi nuklir maju,” kata Bob.

PLTT 500 MW memiliki konsep desain modular dengan kapasitas tiap reaktor 250 MWe yang dapat dioperasikan multimode, baik sebagai baseload atau load follow.

PLTT dapat menghasilkan listrik bersih yang lebih murah dari batu bara, menggunakan model desain struktur kapal dengan panjang 174 meter dan lebar 66 meter, yang setara dengan tanker kelas Panamax. Rencananya, kapal akan dibangun oleh Daewoo Shipyard & Marine Engineering (DSME) di Korea Selatan.

“DSME sanggup membangun desain PLTT kurang dari tiga tahun,” kata Bob.

Saat ini Thorcon bersama Balitbang ESDM melakukan kajian terhadap pengembangan dan implementasi PLTT yang diharapkan selesai dalam waktu dekat.

“Harus bisa dibangun 2020, sehingga pada 2026-2027 ada listrik yang bisa dialirkan,” tandas Sutrisno.(RA)

RELATED POST