ThorCon Janjikan Investasi Proyek PLTN hingga Rp 17 Triliun
March 18, 2021Investor Asal Inggris Serius Kembangkan Pembangkit Tenaga Nuklir di Indonesia
March 19, 2021LISTRIKINDONESIA.COM – Konglomerat Media Asal Inggris Chris Anderson yang juga Pimpinan dari TED salut terhadap Thorcon Indonesia atas kerja kerasnya dalam menggaungkan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir berbasis Thorium (PLTT) di Indonesia.
Selain menjadi Boss media di Inggris, Chris Anderson juga merupakan satu investor utama ThorCon perusahaan pengembang PLTT yang memiliki minat serius untuk melakukan investasi di Indonesia dengan nilai Rp17 Triliun melalui skema Independent Power Producer (IPP).
Hal itu diungkapkanya dalam acara Gathering yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan ThorCon International di Jakarta pada 26 Februari 2021. Chris Anderson membeberkan alasanya berinvestasi di Thorcon karena dilihat dari Skalabilitas perusahaan dalam mengembangkan PLTT menggunakan galangan kapal untuk menanggulangi masalah.
“Ini merupakan suatu terobosan, cara yang brilian dan kunci untuk efektivitas biaya dan harga,” ujar Chris dalam keterangan resminya yang diterima Listrik Indonesia.
Kemudian, Thorcon mempunyai budaya teknis yang konservatif dalam mengedepankan keselamatan, dan selalu memberikan ide yang brilian untuk menyelesaikan permasalahan perubahan iklim dengan biaya yang efisien.
“Melihat bagaimana respon Indonesia yang positif dibandingkan negara-negara dunia lainnya, walaupun Indonesia masih bersikap hati-hati tetapi tetap bersedia maju dengan nuklir,” tuturnya.
Berangkat dari sini, Chris Anderson meyakini bahwa energi Nuklir memiliki peran yang sangat penting bagi masa depan umat manusia dengan dapat memberikan energi yang bersih. Chris Anderson menjelaskan bahwa untuk membiayai proyek ThorCon ini tidak menjadi masalah, bahkan ini merupakan kesempatan investasi yang paling menggairahkan. Sejalan dengan kian terbukanya regulasi yang mengatur, investor lainnya akan berbondong-bondong ikut masuk dan membuat skala proyek ini semakin hebat secepat yang bisa dilakukan.
“Ini akan menjadi perjalanan yang luar biasa yang akan kita lakukan bersama,” cetusnya.
Acara yang dihadiri berbagai Kementerian Terkait, Anggota Dewan Energi Nasional, Wakil Gubernur Bangka Belitung hingga perwakilan PT PLN (Persero) dan berbagai mitra lainnya yang dilakukan secara langsung dan daring menuai respon positif dengan kehadiran Thorcon yang akan berinvestasi di Indonesia.
Dalam acara tersebut, Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Basilio Dias Araujo mengatakan, “Memang program nuklir terasa lambat dalam 3 dekade terakhir, tetapi saat ini Indonesia sudah lebih melangkah maju terhadap pengembangan PLTN dengan mentransformasi ketentuan pilihan terakhir (Last Option) menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan (Viable Option) sebagaimana yang sudah dibicarakan oleh Komisi VII DPR,” katanya.
Pada kesempatan yang sama Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Ditjen EBTKE, Chrisnawan Anditya menyatakan, bahwa Indonesia masih memerlukan kapasitas tambahan untuk pembangkit EBT sekitar 38 GW di 2035. Untuk itu, diperlukan program percepatan dan salah satu program yang sedang dipertimbangkan adalah pembangunan PLTN skala kecil di remote area.”
Lanjut ia menjelaskan, dengan menerapkan transisi energi melalui pengembangan EBT memang bukan pekerjaan mudah, namun dengan komitmen dan konsistensi yang kuat, Beliau yakin target ini dapat dicapai.
“Kementerian ESDM sendiri telah membuat outline, beberapa arahan dan langkah nyata terkait PLTN dan menempatkan PLTN ke dalam draft Grand Strategy Energy untuk memprioritaskan penggunaan EBT dan energi alternatif yang bersih,” jelas Chrisnawan.
Dukungan Thorcon juga datang dari Gubernur Bangka Belitung dalam kata sambutannya melalui video mengatakan, “Bahwa atas nama Pemerintah dan Masyarakat Bangka Belitung, Kami merasa terhormat bahwa CEO ThorCon telah memilih Provinsi Kami sebagai lokasi Prototipe PLTT Anda. Kami yakin ini tidak hanya sekedar menjadi sejarah, tapi kami yakin ini akan mentransformasi ekonomi Bangka-Belitung yang selama ini berfokus kepada timah menjadi ekonomi berbasis teknologi, dan niscaya Bangka Belitung akan menjadi Provinsi Nuklir Pertama di Indonesia,” Ucapnya.
Anggota Dewan Energi Nasional sekaligus Anggota Komisi VII, Satya Widya Yudha mendukun pengembangan PLTT. Menurutnya, kebutuhan akan naik maka akan membutuhkan lebih banyak listrik kedepannya dan harus dicapai dengan energi yang bersih. Saya memandang Thorium dan juga Uranium sebagai salah satu energi yang bersih
Faktanya, lanjut dia mengatakan, Bangka Belitung sendiri memiliki banyak sumber daya Thorium dalam bentuk monasit sebagai tailing dari proses peleburan timah. ThorCon sendiri menggunakan Thorium sebagai bahan bakar pembangkit listriknya, maka dari itu Pemilihan Bangka Belitung adalah pilihan yang tepat.
Sementara itu, CEO ThorCon International, David Devanney berkomitmen untuk menjadikan ThorCon sebagai produk asal Indonesia yang didesain dengan melibatkan berbagai ahli Indonesia, dibangun di Indonesia dan dapat menjadi embrio industri nuklir nasional yang akan menyerap ribuan tenaga kerja.
Salah satu bukti konkretnya adalah dengan melibatkan PT PAL Indonesia yang akan membangun reaktor dan komponen lainnya dari PLTT ThorCon secara bertahap, dan melibatkan ITB yang dimulai dengan membangun Laboraturium Molten Salt Fuel pertama di Dunia untuk memperoduksi bahan bakar PLTT sebagai komponen penting dalam kemandirian energi.
“Saya yakin bahwa PLTT yang dibuat ThorCon dapat beroperasi di Indonesia sebelum tahun 2030,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan ThorCon International, Bob S. Effendi mengungkapkan bahwa pihaknya yakin dengan tahapan-tahapan yang terstruktur dan sistematis serta proposal yang memenuhi harapan dari Pemerintah, ThorCon berpotensi menjadi PLTN pertama di Indonesia yang dapat menempatkan Indonesia sekelas dengan negara-negara nuclear power lainnya seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, China dan Rusia serta menjadikan Indonesia sebagai centre of excellence PLTN Generasi Maju.
Kerja Sama Dengan Batan
Lebih lanjut, Pria yang akrab disapa Bob ini menjelaskan, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) telah menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dengan Thorcon International dalam bidang penelitian dan pengembangan (litbang). Kesiapan tersebut di sampaikan oleh Kepala Pusat Energi Nuklir Batan Suparman dalam Webinar National Energy Weeks baru-baru ini.
Menurut Bob, kesediaan Batan untuk kerja sama sangat tepat mengingat Thorcon sedang dalam persiapan untuk melakukan litbang bahan bakar Molten Salt Fuel dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Dengan demikian, dalam litbang tersebut tentunya Thorcon dapat pula melibatkan Batan.
“Kerja sama dengan Batan sebatas litbang bukan pembangunan prototype. Jika Batan sejak dari dulu berkenan kerjasama, mungkin implementasi PLTT akan berjalan lebih cepat,” pungkasnya.